Bimbingan klasikal (class room group guidance) merupakan kegiatan Bimbingan & Konseling yang dilakukan dengan jumlah peserta didik/konseli satu rombongan belajar dan dilaksanakan di ruang kelas. Umumnya dilakukan secara terjadwal di kelas untuk memberikan informasi yang dapat memberikan pemahaman kepada peserta didik/konseli. Pada jenjang SMK bimbingan klasikal dapat diupayakan untuk membentuk softskill yang dibutuhkan lulusan sehingga dapat memenuhi kebutuhan dunia industri. Selain itu layanan yang diberikan dapat memberikan penguatan pada peserta didik untuk akhirnya dapat memutuskan apakan akan bekerja, berwirausaha ataupun melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi setelah tamat dari SMK.
Implementasi kegiatan bimbingan klasikal pada dasarnya tidak terlalu berbeda dengan kegiatan pembelajaran. Bahkan metode yang digunakan dalam pembelajaran (Jigsaw, STAD, Number Head Together, Think Share Pair, dsb.) juga bisa diadopsi untuk memberikan layanan klasikal. Selain beberapa metode pembelajaran yang bisa diadopsi untuk bimbingan klasikal, ada beberapa metode yang secara khusus memang digunakan untuk melaksanakan bimbingan klasikal, seperti: biblioedukasi, sinemaedukasi, GURU, dsb.
Dalam implementasi kurikulum merdeka di jenjang SMK komponen layanan, pendekatan, dan strategi layanan/kegiatan layanan sudah dipetakan. Bimbingan klasikal dipetakan sebagai strategi layanan secara langsung untuk komponen layanan dasar dan layanan peminatan dan perencanaan individual. Dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan layanan bimbingan klasikal di SMK, tim pengabdian masyarakat BK UNP Kediri mendapatkan undangan dari MGBK SMK Kabupaten Tulungagung untuk memberikan pelatihan layanan bimbingan klasikal selama tiga hari dengan bobot 32 jp. Pelatihan dilaksanakan pada hari Sabtu s.d Senin tanggal 24 s.d 26 Februari 2024 bertempat di SMKN 1 Boyolangu Tulungagung. Kegiatan pelatihan terdiri dari dua kegiatan utama yaitu: alih informasi berbagai metode dalam layanan bimbingan klasikal dan praktik layanan bimbingan klasikal. Peserta pelatihan sebanyak 71 guru BK SMK negeri maupun swasta di wilayah Tulungagung. Tujuan pelatihan adalah meningkatkan keterampilan guru BK dalam melaksanakan layanan bimbingan klasikal.
Foto 1: Penyajian Materi oleh Tim Pengabdian Masyarakat UNP Kediri
Kegiatan praktik layanan bimbingan klasikal dilakukan dengan model permainan simulasi. Meskipun terdapat beragam metode bimbingan klasikal (Jigsaw, STAD, Number Head Together, Think Share Pair, biblioedukasi, sinemaedukasi, GURU, dsb.) namun dalam kegiatan pelatihan hanya mempraktikkan metode JIGSAW. Skenario pelatihan yang dilaksanakan adalah: pertama, peserta diberi contoh Modul Layanan BK dengan metode JIGSAW. Ke dua, peserta mempersiapkan tim yang akan simulasi. Ke tiga, tim simulasi melaksanakan praktik. Ke empat, masing-masing peserta mempraktikkan secara mandiri di sekolah masing-masing metode-metode dalam layanan klasikal dan merekamnya sebagai video. Kelima evaluasi dan refleksi.
Sebelum peserta pelatihan mempraktikkan berbagai metode dalam bimbingan klasikal, tim pengabdian masyarakat terlebih dahulu memberikan penjelasan prosedur pengembangan modul layanan dengan contoh implementasi metode JIGSAW. Setelah peserta diberi penjelasan tentang prosedur pengembangan modul layanan bimbingan klasikal, selanjutnya tim pengabdian masyarakat mendemonstasikan setiap langkah/tahapan bimbingan klasikal sesuai dengan modul layanan yang sudah dikembangkan. Dalam mendemonstrasikan metode JIGSAW peserta terlibat secara langsung dan berperan sebagai peserta didik. Jadi menggunakan prinsip learning by doing (belajar dengan melakukan).
Langkah-langkah dalam implementasi metode JIGSAW:1) Membentuk kelompok asal dengan anggota sebanyak topik yang akan didiskusikan; 2) Memberikan tugas yang berbeda pada setiap anggota kelompok asal sesuai topik; 3) Membentuk kelompok ahli berdasar topik; 4) Meminta kelompok ahli mendiskusikan topik yang menjadi tugasnya; 5) Masing-masing kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan alih informasi kepada kelompok asal; 6) Guru BK/konselor mengevaluasi proses dan hasil diskusi.
Foto 2: Peserta Mempraktikkan Salah Satu Tahapan dalam Metode JIGSAW
Foto 3: Antusiasme Peserta untuk Memperdalam Pemahaman Materi
Berdasar hasil pengamatan tim pengabdian masyarakat, pelaksanaan kegiatan praktik berlangsung dengan lancar. Peserta enjoy dan antusias dalam mengikuti seluruh proses yang tampak dari: kesediaan peserta terlibat secara langsung, mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan praktik, dan mengajukan pertanyaan mengenai metode layanan bimbingan klasikal yang lain (STAD, Think Pair Share, Number Head Together, dsb.) baik terkait dengan konsep maupun sintaks/protokol pelaksanaannya.
Catatan akhir: layanan bimbingan klasikal dengan beragam metode sangat perlu untuk diimplementasikan dalam kurikulum merdeka di SMK terutama terkait komponen layanan dasar serta layanan peminatan dan perencanaan individual. Selain memang sudah terpetakan dalam kurikulum BK, layanan bimbingan klasikal merupakan salah satu amanah dari Permendikbud RI nomor 111/2014 yang intinya: layanan dilaksanakan dalam seting kelas secara terjadwal dengan materi mencakup bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir. (Sri Panca Setyawati, Yuanita Dwi Krisphianti, Khususiyah, Risaniatin Ningsih, Ikke Yuliani Dhian P., Restu Dwi Ariyanto, Galang Surya Gumilang, Guruh Sukma Hanggara).